Piala Dunia merupakan salah satu event terbesar di jagat
raya ini. Event utama olah raga sepak bola ini memang telah lama bergulir sejak
dari awal diselenggarakan pada Piala Dunia Uruguay 2014 sampai pada yang
terakhir yang baru saja berakhir ialah Piala Dunia 2014 di Brazil.
Begitu lamanya event ini sudah diadakan, tentunya banyak
cerita dan kisah yang tersemat dalam setiap penyelenggaraan Piala Dunia hingga
terakhir diselenggarakan. Tentunya bagi anda para penggemar setia sepak bola
ingin mengetahuinya. Bagi anda yang penasaran, simaklah beberapa kejadian
bersejarah yang pernah terjadi dalam sejarah Piala Dunia berikut ini.
1.
Brasil vs Polandia, France 1938
Orang Brasil yang mencetak gol tanpa memakai sepatu.
Setelah sempat keluar lapangan karena cedera, Sang ‘Permata Hitam’, Leonidas masuk kembali ke lapangan tanpa menggunakan sepatu. Pada saat wasit menyadari & menyuruhnya untuk mengenakan kembali sepatunya, dia sudah terlanjur menjaringkan gol. Brasil kemudian menang 6-5. Ini membuat namanya dikenang secara unik dalam sejarah Piala Dunia.
Orang Brasil yang mencetak gol tanpa memakai sepatu.
Setelah sempat keluar lapangan karena cedera, Sang ‘Permata Hitam’, Leonidas masuk kembali ke lapangan tanpa menggunakan sepatu. Pada saat wasit menyadari & menyuruhnya untuk mengenakan kembali sepatunya, dia sudah terlanjur menjaringkan gol. Brasil kemudian menang 6-5. Ini membuat namanya dikenang secara unik dalam sejarah Piala Dunia.
2.
Korea Selatan vs Italia, Korea & Jepang 2002
Korea mengejutkan Italia…lagi.
Sebelumnya Korea Utara mengejutkan Italia dan dunia di Piala Dunia 1966. Dan kali ini adalah Korea Selatan, biang keladi dari kekalahan Italia kali ini adalah pemain Korea yang bermain untuk klub seri A, Perugia, Ahn Jung-Hwan. Setelah sempat tertinggal dari gol Christian Vieri, pemain Korea mampu berjuang untuk menyamakan kedudukan, dan memaksa pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Ahn, yang sebelumnya gagal mengeksekusi penalty, membayar hutangnya menjebol gawang Italia dengan satu sundulan. Sebuah kemenangan besar bagi Korea, namun sebuah kekalahan terburuk di Piala Dunia yang pernah di derita Italia. Wasit Byron Moreno dari Ekuador kemudian menjadi incaran dan tersangka utama bagi kekalahan Italia. Begitu juga dengan nasib Ahn di Italia. Pelatih Perugia, Serse Cosmi tidak ingin Ahn ada lagi di timnya.
Korea mengejutkan Italia…lagi.
Sebelumnya Korea Utara mengejutkan Italia dan dunia di Piala Dunia 1966. Dan kali ini adalah Korea Selatan, biang keladi dari kekalahan Italia kali ini adalah pemain Korea yang bermain untuk klub seri A, Perugia, Ahn Jung-Hwan. Setelah sempat tertinggal dari gol Christian Vieri, pemain Korea mampu berjuang untuk menyamakan kedudukan, dan memaksa pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Ahn, yang sebelumnya gagal mengeksekusi penalty, membayar hutangnya menjebol gawang Italia dengan satu sundulan. Sebuah kemenangan besar bagi Korea, namun sebuah kekalahan terburuk di Piala Dunia yang pernah di derita Italia. Wasit Byron Moreno dari Ekuador kemudian menjadi incaran dan tersangka utama bagi kekalahan Italia. Begitu juga dengan nasib Ahn di Italia. Pelatih Perugia, Serse Cosmi tidak ingin Ahn ada lagi di timnya.
3.
Inggris vs Argentina, France 1998
Tendangan Beckham.
10 macan heroik, dan satu orang anak bodoh, “begitulah judul2 yang menghiasi tabloid2 di Inggris. Sehari setelah Beckham dianggap jadi sumber kegagalan Inggris mengalahkan Argentina. Ketika skor masih berimbang 2-2, Beckham dijatuhkan kapten Argentina, Diego Simeone. Sementara masih terduduk di lapangan Beckham menendang Simeone yang sedang berusaha berdiri, hal itu menyebabkan Simeone kembali terjatuh kesakitan. Sayangnya, kejadian itu berlangsung tepat dihadapan Kim Nielsen. Simeone kemudian mengakui bahwa ia memang sengaja membuat Beckham dikeluarkan oleh wasit, “Dia menendang saya ketika saya sedang berusaha untuk berdiri,” kata Simeone. “Tentu saja saya mengambil keuntungan dari hal itu. Saya pikir orang lain akan melakukan hal yg sama,” lanjutnya lagi.
Ketika Beckham kembali ke Inggris, Ia disambut dengan berbagai macam ejekan, ancaman, dan caci maki. Tapi ia berhasil membalaskan seluruh dendam itu pada tahun 2002, dia mencetak gol melalui titik penalty dan membuat Argentina harus pulang lebih dulu.
Tendangan Beckham.
10 macan heroik, dan satu orang anak bodoh, “begitulah judul2 yang menghiasi tabloid2 di Inggris. Sehari setelah Beckham dianggap jadi sumber kegagalan Inggris mengalahkan Argentina. Ketika skor masih berimbang 2-2, Beckham dijatuhkan kapten Argentina, Diego Simeone. Sementara masih terduduk di lapangan Beckham menendang Simeone yang sedang berusaha berdiri, hal itu menyebabkan Simeone kembali terjatuh kesakitan. Sayangnya, kejadian itu berlangsung tepat dihadapan Kim Nielsen. Simeone kemudian mengakui bahwa ia memang sengaja membuat Beckham dikeluarkan oleh wasit, “Dia menendang saya ketika saya sedang berusaha untuk berdiri,” kata Simeone. “Tentu saja saya mengambil keuntungan dari hal itu. Saya pikir orang lain akan melakukan hal yg sama,” lanjutnya lagi.
Ketika Beckham kembali ke Inggris, Ia disambut dengan berbagai macam ejekan, ancaman, dan caci maki. Tapi ia berhasil membalaskan seluruh dendam itu pada tahun 2002, dia mencetak gol melalui titik penalty dan membuat Argentina harus pulang lebih dulu.
4.
Kolombia vs Amerika Serikat, USA 1994
Gol bunuh diri Escobar.
Berhati-hatilah membuat kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi taruhannya. Tim yg dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah satu tim favorit juara. Mereka datang dengan membawa CV kemenangan 5-0 atas Argentina, tapi yg terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah.
Gol kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas Escobar. Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak dikenal disebuah bar dikawasan obat bius, Medelline. Pelakunya ternyata setelah ditangkap adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa bandar judi, karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar. Dua belas peluru menembus tubuhnya, dan sang pembunuh melakukan itu sambil berteriak, Gooooooooool !”
Gol bunuh diri Escobar.
Berhati-hatilah membuat kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi taruhannya. Tim yg dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah satu tim favorit juara. Mereka datang dengan membawa CV kemenangan 5-0 atas Argentina, tapi yg terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah.
Gol kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas Escobar. Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak dikenal disebuah bar dikawasan obat bius, Medelline. Pelakunya ternyata setelah ditangkap adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa bandar judi, karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar. Dua belas peluru menembus tubuhnya, dan sang pembunuh melakukan itu sambil berteriak, Gooooooooool !”
5.
Brasil vs Swedia, Swedia 1958
Pele menandakan kehadirannya.
Pele masuk kedalam tim Brasil ketika usianya 17 tahun. Setelah menjadi pemain pengganti untuk dua pertandingan awal di grup. Melihat permainannya yang bagus, rekan-rekannya meminta kepada pelatih untuk menurunkannya dari awal ketika melawan USSR, dan dia pun membayar kepercayaan itu dengan tuntas. Sebuah gol di perempat final atas Wales, diikuti dengan hattrick di semifinal atas Prancis (5-2). Satu gol dibuatnya pada pertandingan final ketika menang 2-1 atas tuan rumah, melalui solo run yang indah. Ketika peluit akhir dibunyikan rekan2nya langsung mengangkatnya, dan Pele pun menangis, karena dia mengingat reaksi dari ayahnya ketika Brasil gagal menjadi juara pada tahun 1950. Kini dia membawa Brasil juara untuk pertama kalinya.
Pele menandakan kehadirannya.
Pele masuk kedalam tim Brasil ketika usianya 17 tahun. Setelah menjadi pemain pengganti untuk dua pertandingan awal di grup. Melihat permainannya yang bagus, rekan-rekannya meminta kepada pelatih untuk menurunkannya dari awal ketika melawan USSR, dan dia pun membayar kepercayaan itu dengan tuntas. Sebuah gol di perempat final atas Wales, diikuti dengan hattrick di semifinal atas Prancis (5-2). Satu gol dibuatnya pada pertandingan final ketika menang 2-1 atas tuan rumah, melalui solo run yang indah. Ketika peluit akhir dibunyikan rekan2nya langsung mengangkatnya, dan Pele pun menangis, karena dia mengingat reaksi dari ayahnya ketika Brasil gagal menjadi juara pada tahun 1950. Kini dia membawa Brasil juara untuk pertama kalinya.
6.
Italia vs Amerika Serikat, Italia 1934
Wasit memberikan hormat ala Nazi.
Turnamen di tahun ini dijadikan alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih melegenda hingga sekarang. Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit dikatakan sengaja menyundul bola kearah pemain Italia. Tapi itu semua tidak terbukti, mengingat di tahun itu kamera yang digunakan belum canggih dan terbatas. Yang jelas tim Italia saat itu terdiri dari satu orang Brasil, satu orang Uruguay, dan empat orang Argentina. Hal tersebut adalah atas perintah dari Musolini yang meyuruh mereka untuk melakukan “tugas Negara.” Dan lebih arogannya lagi Musolini mengancam akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya tidak menjuarai Piala Dunia, tapi akhirnya Italia pun menjuarainya.
Lupakan segala yang baik dari Piala Dunia 1934. Satu hal yg paling menarik adalah ketika persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat. Wasit dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Musolini yang ada di yacht-nya.
Wasit memberikan hormat ala Nazi.
Turnamen di tahun ini dijadikan alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih melegenda hingga sekarang. Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit dikatakan sengaja menyundul bola kearah pemain Italia. Tapi itu semua tidak terbukti, mengingat di tahun itu kamera yang digunakan belum canggih dan terbatas. Yang jelas tim Italia saat itu terdiri dari satu orang Brasil, satu orang Uruguay, dan empat orang Argentina. Hal tersebut adalah atas perintah dari Musolini yang meyuruh mereka untuk melakukan “tugas Negara.” Dan lebih arogannya lagi Musolini mengancam akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya tidak menjuarai Piala Dunia, tapi akhirnya Italia pun menjuarainya.
Lupakan segala yang baik dari Piala Dunia 1934. Satu hal yg paling menarik adalah ketika persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat. Wasit dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Musolini yang ada di yacht-nya.
Berikut telah kami berikan beberapa informasi mengenai
kejadian bersejarah yang pernah terjadi dalam sejarah penyelenggaraan Piala
Dunia, semoga informasi tersebut bisa menjadi sebuah informasi yang
bermanfaat dan juga menghibur untuk
anda.
No comments:
Post a Comment